CINTA slalu SETIA pd HATI, tak peduli betapa hebat LOGIKA. Tp kamu harus tahu kapan tuk gunakan logika agar hatimu tak trs TERLUKA.

Selasa, 20 November 2012

Macam-macam Gaya Penulisan Buku (novel) Indonesia

Indonesia merupakan lahan yang subur untuk para penulis buku (sastra). Di wilayah ini, buku sangat dihargai, oleh karena itu maka bertumbuhan pula para penulis buku. Hal ini berbanding lurus dengan naiknya jumlah penggemar buku, khususnya novel karya negeri. Tidak heran jika sekarang banyak novelis yang melebihi ketenaran pejabat atau elit politik, bahkan mereka memiliki status di kehidupan nyata dan tentunya harta yang ‘lumayan’ berlimpah.
Para novelis Indonesia memiliki ciri khas masing-masing dalam penulisan buku. Berikut adalah beberapa gaya penulisan yang laris di pasaran Indonesia.
1. Asal ceplos – Raditya Dika
Gaya penulisan asal ceplos dan apa adanya ini dipopulerkan oleh Raditya Dika. Berawal dari sebuah blog yang isinya tentang kehidupan sehari-harinya Bang Radit (panggilan akrab Raditya Dika) yang mengisahkan kekonyolan dan ditulis dalam bahasa apa adanya asal ceplos. Blog ini akhirnya dijadikan buku dan menjadikan pelecut bagi penulis-penulis lainnya untuk mengikuti gaya tulisan Bang Radit- Asal ceplos.
2.Hiperbolik Parodi – Andrea Hirata
Beberapa tahun lalu masyarakat pembaca buku Indonesia digegerkan dengan lahirnya novel ‘Laskar Pelangi’ atau disingkat LP. Novel karya Andre Hirata ini menyuguhkan kalimat-kalimat deskriptif yang mengumbar kalimat dan pencitraaan yang hiperbolis. Contohnya tentang teman kecilnya, Lintang yang digambarkan sangat pandai berhitung dan calon profesor matematika pertama dari Belitong.
3.Islami – Asma Nadia
Sedikit subjektif memang jika menilik pernyataan di atas. Namun dengan jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas muslim maka tak menjadikan keheranan pula jika novel islami macam penulis Asma Nadia, Habiburrahman El-Shirazy dan Salim A Fillah tenar di kalangan pembaca. Mereka umumnya memiliki penggemar dari pembaca muslim.
4.Ringan – Dewi Lestari
Dee. Nama pena dari Dewi Lestari. Melalui novelnya ‘Perahu Kertas’ yang meledak beberapa tahun lalu, Dee menulis dengan gaya bahasanya sendiri. Sederhana dan ringan untuk dibaca berbagai kalangan. Bahasanya mengalir namun tak asal jadi dan tidak terlalu berat juga untuk pembaca pemula.
Sebenarnya masih banyak gaya penulisan novel yang ada di Indonesia, namun yang ditulis di sini adalah contoh-contoh berdasar dari penulis yang dikenal akrab oleh para masyarakat pembaca Indonesia. Jadi, mana gaya yang paling kamu sukai?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar